Selasa, 09 Juli 2024

Dugaan Tindakan Asusila Kiyai di Pondok Pesantren Magelang Terhadap Santriwati, Kasus Diselidiki Polresta Magelang

MAGELANG - Kabar pelecehan seksual kembali mencuat dari lingkungan pondok pesantren, kali ini melibatkan seorang kiyai di salah satu Pondok Pesantren yang berada  Kecamatan Tempuran, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Empat santriwati yang berasal dari berbagai daerah telah menjadi korban tindak pelecehan seksual oleh sang kiyai.

Gerakan Pemuda Ka'bah (GPK) Aliansi Tepi Barat dan Jajaranya yang dipimpin langsung oleh Komandan Pujiyanto lebih dikenal Yanto Petok's  bersama Sahabat Perempuan Magelang turut hadir dalam acara audensi di ruang aula Polresta Magelang. Mereka juga meminta kelanjutan perkara ini agar dapat ditindaklanjuti dengan serius. Pada hari, Senin ( 8/7/2024 ).

Yanto Petok's menambahkan tujuan kita menitipkan anak di pondok pesantren untuk membangun akhlak Qul'karimah dan untuk lebih baik. Ia pun berharap  khususnya di kabupaten Magelang tidak ada tebang pilih untuk penegakan hukum, karena kita semua sama di hadapan mata hukum, Tegasnya.

Di kesempatan yang sama dari sahabat perempuan Magelang mengatakan kejadian dugaan pelecehan seksual terhadap  santriwati terjadi bulan September 2023 tepatnya bulan puasa ramadhan tahun 2023 tahun lalu. Kami mendapatkan aduan dari pihak korban antara bulan Mei /Juni  2024 bahwa Sang kiyai pengasuh salah satu pondok pesantren yang ada di kecamatan Tempuran Kabupaten Magelang diduga melakukan tindak asusila terhadap santriwati.

Menanggapi hal ini. Kapolresta Magelang, Kombes Pol Mustofa, S.I.K., M.H menyatakan bahwa pihak kepolisian sedang dalam proses penyelidikan terhadap kasus ini. Semua saksi akan dipanggil dan korban menjalani visum untuk membuktikan tindak pelecehan yang dialami.

Pihak kepolisian menegaskan bahwa mereka akan bertindak tegas dan tidak akan pandang bulu dalam penanganan kasus ini. Masyarakat diminta untuk mengikuti perkembangan kasus ini melalui PPAI Reskrim Polresta Magelang.

Kasus pelecehan seksual ini tentu menjadi sorotan publik dan diharapkan agar kasus ini dapat diusut dengan tuntas untuk mendapatkan keadilan bagi korban. Semua pihak diharapkan turut mengawasi perkembangan kasus ini agar tidak ada kejadian serupa terulang di masa mendatang, Pungkasnya.

Yusuf by humas

Lorem ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting industry.